Rabu, 30 November 2016

Kisah orang yang terakhir masuk ke dalam Surga

Sebagaimana kita ketahui, dalamI’tiqad Ahlusunnah Wal Jama’ah, orang kafir akan kekal selamanya di dalam neraka. Berbeda dengan orang kafir yang kekal di neraka, orang mu’min (yang beriman), tetapi memiliki dosa tidak akan kekal di neraka. Orang mu’min yang memiliki dosa dan mati sebelum bertaubat akan masuk ke dalam neraka untuk sementara. Tetapi setelah hukuman selesai, ia akan dikeluarkan dari neraka dan masuk dimasukkan ke dalam surga.
Dalam buku Canda Bersama Rasulullah, Isnaeni Fuad menceritakan sebuah kisah unik tentang seorang penghuni neraka yang terakhir masuk surga. Kisahnya sendiri diceritakan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya dengan tujuan untuk menambah kemantapan iman mereka.
Ibnu Mas’ud meriwayatkan Rasulullah Saw pernah bercerita, “Aku mengetahui orang yang paling akhir keluar dari neraka dan paling akhir memasuki surga. Dia keluar dari api neraka sambil merangkak.
Setelah berhasil keluar dari jurang neraka, kemudian Allah berkata kepadanya, ‘Pergilah dan masuklah ke surga.’
Orang itu pun merangkak mendekati surga. Dalam benaknya terbayang bahwa surga pasti sudah penuh sesak. Khawatir dengan bayangannya sendiri, maka ia kembali menghadap Tuhannya, seraya berkata,‘Ya Tuhanku, aku mendapati surga sudah penuh sesak dengan orang-orang.’
Tanpa mempedulikan kekhawatiran hamba-Nya (karena Kemahatahuan-Nya), Allah pun mengulangi perintah-Nya, ‘Pergi dan masuklah ke surga.’
Orang itu pun mendekati surga lagi dengan merangkak. Di benaknya masih saja terbayang bahwa di surga pasti manusia sudah berdesakan dengan orang-orang yang memasukinya lebih dulu. Sebab, ia merupakan manusia yang paling akhir masuk surga. Sungguh ia merasa khawatir tidak akan mendapat tempat di surga. Sekali lagi ia berkata kepada Tuhannya, ‘Ya Allah, aku merasa bahwa surga pasti telah berdesakan.’
Allah kemudian berfirman lagi kepadanya, ‘Pergi dan masuklah ke surga, dan surga bagianmu luasnya sepuluh kali bumi.’
Saat mendengar firman Allah tentang tempatnya di surga yang seluas sepuluh kali luas bumi, orang itu merasa bahwa Allah Swt sedang mengejeknya. Oleh karena itu, ia langsung berkata, ‘Wahai Tuhanku, apakah Engkau mengejek dan menertawakan aku, sedangkan Engkau adalah Maharaja?’
Ibnu Mas’ud berkata, “Setelah bercerita demikian, aku melihat Rasulullah Saw tertawa sampai gigi gerahamnya terlihat. Kemudian Rasulullah berkata, “Itulah kedudukan yang paling rendah bagi penghuni surga” (HR. Bukhari Muslim).
Ternyata. Seseorang yang terakhir masuk surga pun masih memperoleh nikmat surga yang seluas sepuluh kali luas bumi. Subhanallah. Meskipun disampaikan dengan diselingi canda tawa, Rasulullah bermaksud menanamkan keteguhan iman kepada para sahabatnya melalui kisah ini.  Wallahu A’lam Bish Shawab.

Keluarnya orang yang memiliki iman dari neraka

Abu Sa'id Al Khudri ra bercerita :
Pada suatu hari aku bersama rasulullah dan beberapa orang sahabat kemudian aku mendengar Rasulullah bertanya: "Tahukah kalian perdebatan apa yang lebih keras dari pada perdebatan seseorang memperebutkan hak-haknya di dunia?"
"Tidak ya rasulullah" jawab kami
Rasulullah saw bersabda :"perdebatan yang lebih keras dari perdebatan seseorang dalam menuntut haknya di dunia adalah perdebatan orang orang mukmin dengan tuhannya."
"Apa yang mereka perdebatkan ya rasulullah" tanya salah seorang di antara kami
Rasulullah menjawab "Mereka memperdebatkan hak bagi saudara saudara mukmin mereka yang masuk kedalam neraka" 
Orang orang mukmin menemui Allah dan berkata : Wahai tuhan kami, Saudara saudara kami shalat, puasa, dan haji bersama kami, namun mereka engkau masukan mereka kedalam neraka"
Maka Allah berfirman : "Pergilah dan keluarkan yang engkau kenal dari mereka"

Maka orang orang mukmin datang ke neraka  dan mereka mengetahui saudaranya dari rupa rupa mereka. Di antara mereka ada orang yang sudah dibenamkan kedalam neraka sampai kedua mata kakinya dan di antara mereka juga ada yang sudah di benamkan sampai kepertengahan betisnya. Orang orang mukmin pun mengeluarkan mereka sesuai dengan perintah tuhannya.

Mereka kemudian menghadap Allah dan berkata : "Wahai tuhan kami, kami telah mengeluarkan orang orang yang telah engkau perintahkan kepada kami"
Allah pun berfirman : "Keluarkanlah orang orang yang didalam hatinya ada iman seberat satu dinar, kemudian orang orang yang didalam hatinya ada iman seberat setengah dinar, kemudian Orang yang di dalam hatinya ada iman seberat biji sawi" 

Abu Sa'id Al Khudri ra kemudian berkata : Barang siapa yang tidak membenarkan hal ini maka bacalah quran surat An Nisa ayat 48

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa selain dari itu (syirik) bagi siapa yang di kehendakinya. barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya ia telah berbuat dosa besar" 

Terima kasih.

Kisah Nabi Ayub As


Nabi ayub adalah nabi yang di berikan kehidupan yang sangat makmur oleh Allah, Memiliki harta yang melimpah,peternakan yang berkembang dan pertanian dengan hasil yang melimpah. Namun semua itu tidak menjadikan Nabi Ayub as ingkar, bahkan kehidupannya yang makmur dan harta yang melimpah itu menjadikan dia semakin dekat dengan allah. 

Kenyataan itu membuat iblis iri dan cemburu, hingga ia berjanji kepada Allah, “Ayub benar-benar sukses usahanya, tetapi tetap saja rajin ibadah. Oleh karena itu, akan aku rusak hidupnya!” Guman iblis

Allah menegur iblis, ‘Hai Iblis, tidakkah kau lihatAyub hamba-Ku, Walau berhasil dalam usahanya, namun tak sedikit pun meninggalkan ibadah dan bersyukur kepada-Ku. Mampukah engkau mengikuti jejaknya?” 

“Ya…Allah, jelas saja Ayub tekun ibadah, sebab ia diberi kekayaan dan kesehatan yang luar biasa. Jika tidak demikian, mana mungkin ia akan terus menerus beribadah kepada-Mu.” Ucap iblis.

Allah berfirman, “Sesungguhnya Ayub benar-benar hamba-Ku yang pandai bersyukur.” 
“Kalau begitu, izinkan aku mengujinya,” ucap iblis angkuh.

Allah mengizinkan permintaan iblis. Namun dengan catatan, tidak boleh merusak jiwa dan lisannya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang terjadi selanjutnya. Kemudian iblis memanggil seluruh bangsa jin. Tak lama kemudian, semua bangsa jin berkumpul dari berbagai jenis rupa. 

“Ada apa tuan Iblis memanggil kami?” Tanya bangsa jin.
“Aku ada proyek besar untuk kalian yang belum pernah kuperolah sejak aku menggulingkan adam dari surga,” ucap Iblis.
“Proyak besar apa, tuan?” Tanya mereka.
“Menggoda Nabi Ayub agar ingkar kepada Allah, kalian harus membantuku!”  Kata Iblis
“Baiklah, tuan. Kami siap dibelakang tuan,”

Maka, terjadilah perundingan antara iblis dengan bangsa jin. Mereka mengatur strategi untuk memperdaya Nabi Ayub a.s. salah satu cara terjitu adalah menghabiskan kekayaan Nabi Ayub. Tak berapa lama kemudian, menyebarlah pasukan jin yang terdiri dari beberapa kompi. Pasukan terlatih itu ditugaskan untuk merusak semua harta benda milik Nabi Ayub. Setelah pasukan jin berhasil melaksakan tugas dengan cemerlang, kemudian iblis mendatangi Nabi Ayub yang tengah munajat kepada Allah di sebuah masjid.

“Wahai Ayub, kenapa engkau tenang-tenang saja beribadah di masjid. Padahal seluruh hartamu ludes terbakar. Lihatlah, Tuhanmu telah mengirimkan api dari langit untuk membakar seluruh harta benda yang engkau miliki,” ucap iblis. Usai shalat 2 rakaat, beliau langsung buka mulut, “Sagala puji bagi Allah yang telah memberikan harta kekayaan kepadaku, kini saatnya Dia menarik kembali dari tanganku.” Kemudian Nabi Ayub kembali melakukan shalat.

Melihat usahanya gagal, iblis pulang dengan  beribu kekecewaan. Ia pun kembali mengajak pasukan jin untuk mengatur strategi baru. Kali ini yang menjadi incaran adalah rumah tempat bernaung Nabi Ayub bersama kelurganya. Usai pertemuan tersebut, para pasukan jin langsung menghancurkan rumah Nabi Ayub sampai luluh lantak. Akibatnya, keluarga Nabi Ayub yang sedang santap siang tak sempat menyelamatkan diri. Mereka wafat terkubur reruntuhan bangunan rumah. Namun, tetap saja Nabi Ayub bersabar dan khusyu’ beribadah di masjid.

“Wahai Ayub, manusia macam apa engkau, tetang-tenang saja melakukan shalat di masjid, padahal rumahmu hancur dan keluargamu telah binasa. Apakah Allah masih menjagamu?” kata Iblis
Namun Nabi Ayub masih meneruskan shalatnya hingga selesai. Kemudian beliau berucap kepada iblis laknatullah yang tak henti-hentinya menggoda iman beliau., “Segala puji bagi Allah yang telah memberi dan mengajari aku. Perlu engkau ketahui wahai makhluk terkutuk, seluruh harta dan anak-anakku adalah amanat dari Allah SWT.” Jawab Nabi Ayub

Kegagalan kembali harus ditelan, iblis pun menangis dan dengan tangan hampa, pergi meninggalkan Nabi Ayub. Namun iblis tetap tak mau menyerah, otak terus diputar untuk bisa mengarahkan Nabi Ayub agar berpaling dari Tuhannya. Strategi baru pun dirancang, ia tak mau gagal yang ketiga kalinya. Saat Ayub khusyu mengerjakan shalat, iblis kembali mendatanginya dan meniup hidung dan mulut Ayub saat dia sujud. Kenyataan itu berakibat tubuh Nabi Ayub menggelembung besar hingga badan beliau terasa berat dan sakit bukan kepalang. Namun beristiwa tersebut sama sekali tidak mengurangi kekhusyu’an shalat beliau.

Beberapa saat setelah peristiwa itu, Nabi Ayub terserang penyakit kulit seperti cacar. Dari kepala sampai kaki tumbuh koreng dan mengeluarkan nanah. Di beberapa bagian yang luka, muncul belatung yang makin hari kian menumpuk hingga berjatuhan ke tanah. Penyakit ini berlangsung lama, beberapa tabib yang berusa mengobati tak ada yang mampu, bahkan penyakit Ayub semakin parah.

Penyakit yang menjijikan ini lambat laun membuat sanak keluarganya mulai merasa jijik, merasa satu per satu meninggalkan beliau kecuali sang istri, Siti Rahmah. Dengan sabar dan penuh bakti, Siti Rahmah merawat Nabi Ayub. Siang dan malam ia setia melayani suaminya, meskipun cobaan makin berat. Apalagi penduduk mulai merasa takut tertular. Sehingga mereka mengusir Nabi Ayub dan istrinya keluar dari desa itu.

Nabi Ayub dan istrinya pun meninggalkan desa yang penuh sejuta kenangan. Sambil menahan tangis, Siti Rahmah menggendong Nabi Ayub ke desa tetangga dan singgah disebuah gubug tua. Apa daya, nasib malang masih menimpa Nabi Ayub. Belum berapa lama tinggal didesa tetangga itu, kembali beliau diusir warga. Dengan penuh tawakal , Siti Rahmah segera membopong Nabi Ayub dan pergi kesebuah gubug yang berada di sebuah tepi hutan. Tiba di gubug itu, Siti Rahmah membentangkan tikar sebagai alas tidur. Ayub yang merasa iba kepada istrinya, langsung menegur,

“Wahai istriku, baiknya engkau pulang saja. Engkau sudah cukup sabar menemaniku. Kini, biarkanlah aku sendirian di tempat ini.” Kata Nabi Ayub
“Jangan khawatir suamiku! Tidak mungkin aku meninggalkanmu sendirian. Aku tetap setia sampai nyawa ini keluar dari badan,” ucap sang istri. 

Untuk memenuhi kebutuhan makan Nabi Ayub, Siti Rahmah bekerja pada pabrik roti. Namun, baru beberpa saat bekerja, pemilik roti mengetahui tentang penyakit yang diderita suaminya dan tanpa belas kasih ia dipecat sambil mengeluarkan kata-kata kotor. Siti Rahmah menangis sedih, namun ia tetap bersabar dan tawakkal kepada Allah. Dalam do’anya, ia berucap, “Ya Allah, engkau menjadi saksi seolah-olah dunia ini sempit bagiku. Masyarakat selalu menghinaku, tetapi janganlah aku terhina di akhirat kelak.” 

Selama 18 tahun, hari-hari penuh penderitaan terus berlanjut tubuh Nabi Ayub semakin kurus, rapuh, dan rusak kulitnya, sehingga sinar matahari seakan-akan dapat menembus dari dada sampai punggung beliau. Namun kenyataan itu tak membuat hatinya sepi dari bersyukur dan lisan yang tetap basah oleh dzikir kepada Allah SWT.

Suatu hari, Siti Rahmah berucap, “Wahai suamiku,engkau adalah Nabi yang mulia di mata Allah. Kalau saja engkau mau berdo’a untuk kesembuhanmu pasti…”
“Sudah berapa tahun Allah memberikan kita kesenangan?” ucap Nabi Ayub memotong ucapan sang istri.
“Delapan puluh tahun,” jawab Siti Rahmah. 
“Sungguh malu aku rasanya kepada Allah jika berdo’a memohon keluar dari penderitaan yang belum seberapa lama jika dibandingkan dengan masa bahagia yang dikarunia kepada kita,” Kata Nabi Ayub
Siti Rahmah langsung terdiam, ia terharu dan bangga melihat ketabahan dan ketaatan suaminya meski diterpa berbagai macam penderitaan.

Di tengah penderitaan yang makin memuncak, Nabi Ayub berdo’a, “Ya Allah, ya Tuhanku, kuatkanlah kesabaran  dan ketabahan dalam hatiku dari segala ujian yang Engkau berikan dan tetapkanlah aku mencintai-Mu dalam dzikir-dzikirku.”
Maka, turunlah wahyu kepada Nabi Ayub yang berbunyi: “Hai Ayub, lisan dan hati adalah milik-Ku, derita sakit dari aku pula. Mengapa harus bersedih?”

Setelah menderita selama 18 tahun, Allah SWT mengangkat penyakit yang diderita Nabi Ayub. Tubuh beliau perlahan-lahan sehat dan bugar kembali perniagaan pun sukses, seakan-akan Allah mengganti harta benda yang dulu habis sirna oleh bencana. Tak ada lagi orang yang menjauhi Nabi Ayub, bahkan masyarakat mulai mendalami ilmu agama dan belajar tentang sabar dan tawakal. Kini Nabi Ayub dan isteri dikaruniai umur panjang dan hidup bahagia.

berakhirlah cerita ini .

Kisah Umar bin Khathab Menangis

Umar Ibnul Khathab radhiallahu’anhu adalah seorang sahabat nabi yang memiliki tubuh kekar, watak yang keras dan disiplin yang tinggi dan tak pernah gentar. Namun siapa sangka hanya dengan melihat nabi muhammad saw tidur beliau dapat meneteskan airmata.











Pada Suatu hari Umar radhiallahu’anhu masuk menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di dalam rumahnya, sebuah ruangan yang lebih layak disebut bilik kecil disisi masjid Nabawi. Di dalam bilik sederhana itu, beliau mendapati Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam– sedang tidur di atas tikar kasar hingga gurat-gurat tikar itu membekas di badan beliau.

Spontan keadaan ini membuat Umar menitikkan air mata karena merasa iba dengan kondisi Rasulullah.
“Mengapa engkau menangis, ya Umar?” tanya Rasulullah.
“Bagaimana saya tidak menangis, Kisra dan Kaisar duduk di atas singgasana bertatakan emas,” sementara tikar ini telah menimbulkan bekas di tubuhmu, ya Rasulullah. Padahal engkau adalah kekasih-Nya,” jawab Umar.
Rasulullah kemudian menghibur Umar, beliau bersabda: “Mereka adalah kaum yang kesenangannya telah disegerakan sekarang juga, dan tak lama lagi akan sirna, tidakkah engkau rela mereka memiliki dunia sementara kita memiliki akhirat…? “.
Beliau shallallahu alaihi wasallam melanjutkan lagi, “Kita adalah kaum yang menangguhkan kesenangan kita untuk hari akhir. Perumpamaan hubunganku dengan dunia seperti orang bepergian di bawah terik panas. Dia berlindung sejenak di bawah pohon, kemudian pergi meninggalkannya“.



Terima kasih.

Jumat, 25 November 2016

Kisah Keistimewaan Kucing dalam Sejarah Islam

Kisah Mueeza, Kucing Kesayangan Rasulullah SAW


Pada abad 13, dalam dunia seni islam rupa kucing dijadikan mata uang sebagai bentuk manifestasi penghargaan masyarakat islam. Sedangkan di dunia sastra, para penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah berjasa itu. Dan masih banyak lagi kisah-kisah kucing yang sangat luar biasa dalam beradapab islam. Untuk selengkapnya, silakan langsung saja simak kisah selengkapnya berikut ini :

Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong Mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

Tak hanya nabi, istri nabi sendiri, Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq pun amat menyukai kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing. Seorang sahabat yang juga ahli hadist, Abdurrahman bin Sakhr Al Azdi diberi julukan Abu Hurairah (bapak para kucing jantan), karena kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.

Penghormatan Para Tokoh Islam Terhadap Kucing Pasca Wafatnya Nabi SAW

Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo dijelaskan pada masa dinasti mamluk, baybars al zahir, seorang sultan yang juga pahlawan garis depan dalam perang salib sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan didalamnya.

Tradisi ini telah menjadi adat istiadat di berbagai kota-kota besar negara islam. Hingga saat ini, mulai dari damaskus, istanbul hingga kairo, masih bisa kita jumpai kucing-kucing yang berkeliaran di pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh penduduk setempat.

Pengaruh Kucing Dalam Seni Islam

Pada abad 13, sebagai manifestasi penghargaan masyarakat islam, rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin para khalifah, termasuk porselen, patung hingga mata uang. Bahkan di dunia sastra, para penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah berjasa melindungi buku-buku mereka dari gigitan tikus dan serangga lainnya.

Kisah Kucing Yang Memberi Inspirasi Bagi Para Sufi

Seorang Sufi ternama bernama ibnu bashad yang hidup pada abad ke sepuluh Hijriyah bercerita, suatu saat ia dan sahabat-sahabatnya sedang duduk santai melepas lelah di atas atap masjid kota kairo sambil menikmati makan malam. Ketika seekor kucing melewatinya, Ibnu Bashad memberi sepotong daging kepada kucing itu, namun tak lama kemudian kucing itu balik lagi, setelah memberinya potongan yang ke dua, diam-diam Ibnu Bashad mengikuti kearah kucing itu pergi, hingga akhirnya ia sampai disebuah atap rumah kumuh, dan didapatinya si kucing tadi sedang menyodorkan sepotong daging yang diberikan Ibnu Bashad kepada kucing lain yang buta kedua matanya. Peristiwa ini sangat menyentuh hatinya hingga ia menjadi seorang sufi sampai ajal menjemputnya pada tahun 1067.

Selain itu, kaum sufi juga percaya, bahwa dengkuran nafas kucing memiliki irama yang sama dengan dzikir kalimah Allah.

Kisah Teladan dari Seekor Kucing

Salah satu cerita yang cukup mahsyur yaitu tentang seekor kucing peliharaan yang dipercaya oleh seorang pria, untuk menjaga anaknya yang masih bayi dikala ia pergi selama beberapa saat. Bagaikan prajurit yang mengawal tuannya, kucing itu tak hentinya berjaga di sekitar sang bayi. Tak lama kemudian melintaslah ular berbisa yang sangat berbahaya di dekat si bayi mungil tersebut. Kucing itu dengan sigapnya menyerang ular itu hingga mati dengan darah yang berceceran.

Sorenya ketika si pria pulang, ia kaget melihat begitu banyak darah di kasur bayinya. Prasangkanya berbisik, si kucing telah membunuh anak kesayangannya! Tak ayal lagi, ia mengambil pisau dan memenggal leher kucing yang tak berdosa itu.

Tak lama kemudian, ia kaget begitu melihat anaknya terbangun, dengan bangkai ular yang telah tercabik di belakang punggung anaknya. melihat itu, si pria menangis dan menyesali perbuatannya setelah menyadari bahwa ia telah membunuh kucing peliharaannya yang telah bertaruh nyawa menjaga keselamatan anaknya. Kisah ini menjadi refleksi bagi masyarakat islam di timur tengah untuk tidak berburuk sangka kepada siapapun.

Hukum Membunuh Kucing

Tahukah anda bahwa Nabi Muhammad saw juga membela kucing?
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. Bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
Seorang wanita disiksa karena mengurung seekor kucing sampai mati. Kemudian wanita itu masuk neraka karenanya, yaitu karena ketika mengurungnya ia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum sebagaimana ia tidak juga melepasnya mencari makan dari serangga-serangga tanah. (Shahih Muslim No.4160)

Dan dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah.

Manfaat Kucing di Dunia Ilmu Pengetahuan

Salah satu kitab terkenal yang ditulis oleh cendikia muslim tempo dulu adalah kitab hayat al hayaawan yang telah menjadi inspirasi bagi perkembangan dunia zoologi saat ini. Salah satu isinya mengenai ilmu medis, banyak para dokter muslim tempo dulu yang menjadikan kucing sebagai terapi medis untuk penyembuhan tulang, melalui dengkuran suaranya yang setara dengan gelombang sebesar 50 hertz. Dengkuran tersebut menjadi frekuensi optimal dalam menstimulasi pemulihan tulang.

Tak hanya ilmu pengetahuan, bangsa barat juga banyak membawa berbagai jenis kucing dari timur tengah, hingga akhirnya kepunahan kucing akibat mitos alat sihir di barat dapat terselamatkan.

Kisah Kucing Palestina Yang Dipenjara di Sel Khusus Israel : Kucing "Muqawwamah"

Jika boleh iri, kaum muslimin mungkin harus iri kepada kucing Palestina. Pasalnya, ditengah ketidakmampuan kita ikut membela saudara-saudara kita di Palestina yang kini sedang berjuang mempertahankan Masjidil Aqsha dari ancaman israel, justru seekor kucing tampil sebagai pahlawan. Kucing itu dinilai zionis-israel dapat membangkitkan perlawanan (muqawwamah).

Sebagaimana dikutip dari votreesprit.wordpress.com, zionis-israel telah memenjarakan seekor kucing Palestina. Kucing ini dinilai menjadi penghubung di sel isolasi di kamp tahanan pejuang-pejuang Palestina di Negev. Menurut pejabat israel, kucing tersebut membantu para tahanan dengan membawa barang-barang ringan seperti surat, roti dan lainnya dari satu sel ke sel lain. Peran itu dimainkan si kucing selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya ketahuan.

Penjaga penjara Negev lalu menjebloskan kucing itu ke dalam sel khusus. Nah, siapa bersedia menjenguk kucing yang pintar ini? Adakah kira-kira pengacara dermawan yang akan membelanya?

Kamis, 24 November 2016

MONYET DAN UNTA PENIRU

Temani tidurmu dengan cerita

Dongeng Monyet dan Unta Peniru - Pada suatu perayaan besar untuk menghormati sang Singa si Raja Hutan, seekor monyet diminta untuk menari di depan hewan yang hadir pada perayaan itu. Tarian sang Monyet begitu indahnya sehingga semua hewan yang hadir menjadi senang dan gembira melihatnya.
Pujian yang didapatkan oleh sang Monyet membuat seekor unta yang hadir menjadi iri hati. Dia sangat yakin bahwa ia bisa menari seindah tarian sang monyet, bahkan mungkin lebih baik lagi, karena itu dia maju ke depan menerobos kerumunan hewan yang menonton tarian monyet, dan sang Unta mengangkat kaki depannya, mulai menari. Tapi unta yang sangat besar itu membuat dirinya kelihatan konyol saat menendang-nendangkan kakinya ke depan dan memutar-mutarkan lehernya yang kaku dan panjang. Selain itu, sang unta sulit untuk menjaga agar tapak kakinya yang besar tetap terangkat ke atas.
Akhirnya, salah satu tapak kakinya yang besar hampir mengenai hidung sang Raja Hutan sehingga hewan-hewan yang jengkel melihat tingkah sang Unta, mengusirnya keluar sampai ke padang gurun.
Jadi pembelajaran yang dapat kita teladani dari dongeng monyet dan unta peniru ini adalah
Jangan memaksakan diri untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak dapat kamu lakukan.

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa baca cerita selanjutnya ya !!!

pantun komering

PANTUN KOMERING

Sai pitu rik sai walu
Bilangan lima bolas
Api hagamu payu
Asak radu anggotas

Anggulai pidang lawas
Iwakna batu hulu
Mongan na kok mawas
Jama-jama rik mantu

Biduk putuk
Sarak bak kunang-kunang
Maranai mirak kabujuk
Iya rabai kona bodang

Alang tuha du urai
Lokok pacak tingangas
Amon tuha meranai
Tinggal pacungas-cungas

Bismillah laju lapah
Kulhu laju liu
Najin di padang arfah
Mak mundur tunai radu

Alang kuat ilmumu
Jakpamu butitawai
Basa pacotok niku
Basing gawi tikacai

Alang bangik du jambu
Kiriman jak Jakarta
Puluh tahun kutunggu
Asak nyak tamat sikola

Sabidang kombang kipas
Tilailai di haluan
Tinggal kas tinggal bokas
Tinggal uti-utian

Nyak mirak nanom cabi
Nyak rabai dilalakna
Nyak mirak ngalaki
Nyak rabai dinganakna

Alang holau du balai
Isina pari ronik
Alang holau tinadai
Sayangna lokok ronik

Sembahyang hari Jumat
Kapal terbang tiliu
Sembahyang salah niat
Bak nyak ngingokko niku

Anak iwak dikanik iwak
Anak kucing dikanik kucing
Amon mirak cawako mirak
Amon goring cawako goring

Dang kuti mandi dija
Tangga sikam tanggolom
Dang kuti nadai dija
Murli sikam puliom

Hujan kodok di hulu
Halipu kumarayap
Mak haga niku radu
Mak munih ga kuharap

Bunga cempaka handak
Ina kok haga layu
Ganta tinggalkoda nyak
Mak beguna di niku

Sembahyang di pinggir wai
Sujud di lambung batu
Tuhan hoda sai pandai
Wat niatku di  niku

sekian pai kolpah !!

Cerita batu menangis

Cerita Legenda Kalimantan

Disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya.

Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai prilaku yang amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.

Selain pemalas, anak gadis itu sikapnya manja sekali. Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.

Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu amat jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek agar orang dijalan yang melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dengan pakaian sangat dekil. Karena mereka hidup ditempat terpencil, tak seorangpun mengetahui bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.

Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak puas-puasnya memandang wajah gadis itu. Namun ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya.

Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu, "Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?"
Namun, apa jawaban anak gadis itu ?
"Bukan," katanya dengan angkuh. "Ia adalah pembantuku !"
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
"Hai, manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?"
"Bukan, bukan," jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. " Ia adalah budakk!"
Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.

Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka jika ditanya orang, si ibu masih dapat menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang amat menyakitkan hati, akhirnya si ibu yang malang itu tak dapat menahan diri. Si ibu berdoa.

"Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia...."
Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.

" Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini. Ibu...Ibu...ampunilah anakmu.." Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu disebut " Batu Menangis ".

Demikianlah cerita berbentuk legenda ini, yang oleh masyarakat setempat dipercaya bahwa kisah itu benar-benar pernah terjadi. Barang siapa yang mendurhakai ibu kandung yang telah melahirkan dan membesarkannya, pasti perbuatan laknatnya itu akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sekian terima kasih !!!

CERITA DANAU TOBA

CERITA MENEMANI SANTAI MU

Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.

Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.

“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya  kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.

Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu.

Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.

Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. 

Sekian dan terima kasih untuk kunjungannya !!!!

Rabu, 23 November 2016

KAMUS BAHASA KOMRING KE INDONESIA

KAMUS BAHASA KOMERING

Bahasa Komering  Umum, adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Komering yang tersebar di sepanjang sungai Komering, dari danau Ranau hingga dekat Palembang. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Lampung.

KAMUS KOMERING=> INDONESIA :
agạs = nyamuk
ambokọm = menggenggam
amboli = beli
amburu = berburu
amon = jika
ampay = baru
andongi = dengar
anggoman = istri
anggucuh = pukul
anggulik’ = berbaring
angin = angin
api = apa ?
apuy = api
asu = anjing
aban = awan
baka = wadah/alas
bakas = laki-laki
balak’ = besar
bangik = enak
banguk = mulut
basoh = basah
batu = batu
bawak’ = kulit
bay = perempuan
bayoh = bengkak
biak’ = berat
bintang = bintang
bolah = bagi
bonor/tuon = benar
borak’ = luas
buah=buah
bubiluk’ = belok, ubah arah
bugawi = kerja
buɪnɪpi = mimpi
bujamọt’ = sembunyi
bukak’ = buka
bukalanguy = berenang
bulan = bulan
bulanguy = berenang
bulung = daun
bulu = bulu
bunga = bunga
buntak’ = pendek
buọk’ = rambut
bupikir = berpikir
burung = burung
hapok’ = bau busuk
cawa = mengatakan
cupɪng = telinga
dagɪng = daging
uai= air
danau = danau
di = di
di bah = di bawah
di lọm = dalam, di dalam
di pa = mana?
dibingi = malam
dunggak’ = di atas
galah = leher
gogor = guntur
golar/tolah = nama
golong = cacing (cacing tanah)
gundang = ekor
habu = abu
halom = hitam
hambuak’ = debu
handak’ = putih
harani = hari
hasok’ = asap
hati = hati
hatok’ = ilalang / atap
hisọp = hisap
holaw = baik
honi = pasir
hujan = hujan
hujaw = hijau
hulu = kepala
hurik’ = hidup
idan = kapan?
ipon = gigi
irung = hidung
isaw = usus
iwak = ikan
jahat = jahat
jawọh = jauh
jolma = orang / manusia
jukuk’ = rumput
kabor = kabut
kanan = kanan
karuk’ = ikat
karuyung = belakang
kating = pegang
ka’unyin = semua
kayu = kayu
kila’ = petir
kiri = kiri
kita = kita
kodol = tebal
kọpi = sayap
kudul = kusam, tumpul
kukut’ = kaki
rangraya =jalan
kunɪng = kuning
kuti = anda
kutu = kutu
kamah/kutur = kotor
laki = suami
langi’ = langit
lapah = jalan kaki
lawah = laba-laba
lawok= laut
layon = lain
liak = melihat
liom = malu
lombahan = rumah
Ma = lidah
maha = tertawa
ma’halọk/mak holau = buruk
mahalotọk = ludah
mihọwap = menguap
manuk’ = burung
marɪng = sakit
nasak = masak
mata=mata
mati=mati
ma’wat’ = tidak
bakas = laki-laki
mihongas = bernafas
milih=pilih
minjak=berdiri
miwang = tangis
mojong = duduk
mongan = makan
muhongas = bernafas
mʉlpul = bakar
mutah = muntah
ɲa’ = aku, saya
nanom = tanam
ngahitung = hitung
ngahọwap = menguap
ngali = menggali
ngalir = aliran
ngalngal = kunyah
ngamalɪng = curi
ngambilang = hitung
ngamatiko = bunuh
nginum = minum
ngison = dingin
ngoluh = kering
ngoroh = gigit
ngumbanko = lempar
nguykuy = garuk
niku = engkau
nimbak’ = tembak
nipis = tipis
ɲyobu = tiup
ɲyoruk’ = jahit
nujah = tusuk
nutu = menumbuk
ampay = baru
pagas = tusuk
panas = hangat
panday = tahu, mengerti
pangpang = cabang
pɪngpɪng = bahu
pioh = peras
podok’ = dekat
pulan = hutan
pungu = tangan
Rabay = takut
Rah = darah
Ranggaya = jalan / jalur
Rangraya = jalan / jalur
ratong = datang
rik = dan
ronik’ = kecil
sakik’ = sakit
sanak’ = anak
sanipa/sanopa = bagaimana?
sapa = siapa?
sia = garam
siaw = merah
sija = ini
sikam = kami
sina = bahwa
cium =mencium
sorok’ = jarum
somok = sempit
tahun = tahun
tajom = tajam
tali = tali
tanihi̱ = perut
tanoh = bumi / tanah
tia’ = jatuh
tian = mereka
tikus = tikus
titik/mimik = payudara
toga’ = berdiri
togom = pukul
tọhluy = telur
tọjang = panjang
toʁbang = terbang
Toling =kontol
toktok’ = potong
tuha = tua
tuhlạn = tulang
tumbuh = tumbuh
turuy = tidur
ubak’ = ayah
ulay = ular
umak’ = ibu
ya = dia

bilangan:
say = satu
ʁua = dua
tọlu = tiga
p:a’ = empat
lima = lima
nom = enam
pitu = tujuh
walu = delapan
suai = sembilan
puluh = sepuluh
ruangapuluh = duapuluh
p:a’ngapuluh = limapuluh
saʁatus = seratus
saʁibu = seribu


kata sebutan:
maranai=remaja laki-laki
morli=remaja perempuan
nyai/ombai=nenek
akas/yayi=kakek
kiay=kakak laki-laki
ayuk=kakak perempuan
ilur=ayuk tertua dari sebelah ayah
bik cik=adek bungsu ayah dan ibu
kolpah/iwari = kerabat dekat keluarga
tuyuk=sebutan untuk orang tua dari kakek atau nenek kita
sikam=kami
biduk=perahu
isbunbun=permen

ITULAH ARTIAN BAHASA KOMRING KE INDONESIA DI AMBIL DARI BAHASA KOMERING KARTAMULIA DAN DESA DESA LAINNYA MUNGKIN ADA BANYAK LAGI BAHASA KOMERING INI :

TERIMA KASIH !!!